Cara Penggunaan Calaris untuk Jagung

Cara Penggunaan Calaris untuk Jagung - Jagung adalah salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Jagung memiliki nilai ekonomi yang tinggi, baik sebagai bahan pangan, pakan ternak, maupun bahan baku industri. Namun, dalam budidaya jagung, salah satu kendala yang sering dihadapi adalah adanya gulma yang bersaing dengan tanaman jagung dan mengurangi hasil panen. Gulma yang umum ditemukan pada lahan jagung antara lain adalah gulma berdaun lebar, gulma berdaun sempit, dan teki-tekian.

Untuk mengatasi masalah gulma pada lahan jagung, petani perlu melakukan pengendalian gulma secara terpadu. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan herbisida selektif yang dapat membunuh gulma tanpa merusak tanaman jagung. Salah satu herbisida selektif yang direkomendasikan untuk lahan jagung adalah Calaris.

Calaris adalah herbisida sistemik dan selektif awal purna tumbuh yang diproduksi oleh Syngenta. Calaris berbentuk pekatan suspensi berwarna coklat muda yang mengandung dua bahan aktif, yaitu mesotrion dan atrazin. Calaris dapat mengendalikan gulma berdaun lebar, gulma berdaun sempit, dan teki-tekian pada pertanaman jagung dengan efektif dan aman.

Artikel ini akan membahas tentang cara penggunaan Calaris untuk jagung, mulai dari dosis, waktu, cara penyemprotan, hingga petunjuk keamanan. Artikel ini juga akan menjawab beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh petani tentang Calaris. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang Calaris dan cara menggunakannya untuk lahan jagung Anda.

Apa itu Calaris?

Apa itu Calaris?
Apa itu Calaris?
bing.net webmasters.googleblog.com Mister Geko Grogol Inc

Calaris adalah herbisida selektif awal purna tumbuh yang diproduksi oleh Syngenta, salah satu perusahaan agrokimia terkemuka di dunia. Calaris memiliki nomor registrasi RI. 01030120083256 dan tersedia dalam kemasan 250 ml, 500 ml, dan 1000 ml.

Calaris mengandung dua bahan aktif, yaitu mesotrion dan atrazin. Mesotrion adalah bahan aktif yang termasuk dalam kelompok triketon yang bekerja dengan menghambat enzim 4-hidroksifenilpiruvat dioksigenase(HPPD) pada tanaman. Enzim ini berperan dalam sintesis pigmen karotenoid yang melindungi klorofil dari kerusakan akibat cahaya matahari. Dengan demikian, mesotrion menyebabkan gulma kekurangan karotenoid dan mengalami klorosis(kehilangan warna hijau) dan nekrosis(kematian jaringan) pada daun.

Atrazin adalah bahan aktif yang termasuk dalam kelompok triazin yang bekerja dengan menghambat enzim fotosistem II(PSII) pada tanaman. Enzim ini berperan dalam proses fotosintesis yang mengubah cahaya matahari menjadi energi kimia. Dengan demikian, atrazin menyebabkan gulma tidak dapat melakukan fotosintesis dan mengalami kelaparan energi.

Kombinasi mesotrion dan atrazin memberikan efek sinergis dalam mengendalikan gulma pada lahan jagung. Mesotrion memberikan efek cepat dalam merusak pigmen karotenoid pada gulma, sedangkan atrazin memberikan efek residual dalam menghambat fotosintesis pada gulma. Kedua bahan aktif ini juga memiliki spektrum kendali yang luas terhadap berbagai jenis gulma.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Gulma apa saja yang dapat dikendalikan oleh Calaris?

Calaris dapat mengendalikan gulma berdaun lebar, gulma berdaun sempit, dan teki-tekian pada pertanaman jagung. Beberapa contoh gulma yang dapat dikendalikan oleh Calaris adalah sebagai berikut:

  • Gulma berdaun lebar: Ageratum conyzoides (babadotan), Altenanthera philoxeroides (rumput bayam), Euphorbia prunifolia (patikan kebo), Synedrella nodiflora (rumput kancing).
  • Gulma berdaun sempit: Digitaria ciliaris (rumput sambau), Eleusine indica (rumput teki).
  • Teki-tekian: Cyperus kyllingia (teki rambat).

Berapa dosis Calaris yang harus digunakan untuk lahan jagung?

Dosis Calaris yang harus digunakan untuk lahan jagung tergantung pada jenis gulma yang ingin dikendalikan. Berikut adalah dosis Calaris yang direkomendasikan untuk lahan jagung:

  • Untuk mengendalikan gulma berdaun lebar, gunakan dosis 1.5 - 2 liter Calaris per hektar.
  • Untuk mengendalikan gulma berdaun sempit, gunakan dosis 1.5 liter Calaris per hektar.
  • Untuk mengendalikan teki-tekian, gunakan dosis 1.5 liter Calaris per hektar.

Dosis Calaris yang disebutkan di atas adalah dosis produk, bukan dosis bahan aktif. Dosis produk berarti jumlah Calaris yang dicampur dengan air untuk disemprotkan pada lahan jagung. Dosis bahan aktif berarti jumlah mesotrion dan atrazin yang terkandung dalam Calaris. Satu liter Calaris mengandung 50 gram mesotrion dan 500 gram atrazin.

Kapan waktu yang tepat untuk menyemprotkan Calaris pada lahan jagung?

Waktu yang tepat untuk menyemprotkan Calaris pada lahan jagung adalah ketika tinggi gulma berkisar antara 5- 10 cm atau jumlah daun tanaman jagung berkisar antara 2- 4 daun. Waktu ini biasanya terjadi sekitar 7- 15 hari setelah tanam. Waktu penyemprotan ini penting untuk memastikan efektivitas dan selektivitas Calaris terhadap gulma dan tanaman jagung.

Jika penyemprotan dilakukan terlalu dini, maka gulma belum tumbuh dengan baik dan belum menyerap Calaris secara optimal. Jika penyemprotan dilakukan terlalu lambat, maka gulma sudah tumbuh terlalu besar dan sulit dikendalikan oleh Calaris. Selain itu, penyemprotan terlalu lambat juga dapat merusak tanaman jagung karena ukurannya sudah terlalu besar untuk ditoleransi oleh Calaris.

Bagaimana cara menyemprotkan Calaris pada lahan jagung?

Cara menyemprotkan Calaris pada lahan jagung adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan alat semprot yang bersih dan bekerja dengan baik. Pastikan nozzle alat semprot sesuai dengan rekomendasi produsen.
  2. Ukur dosis Calaris yang sesuai dengan luas lahan dan jenis gulma yang ingin dikendalikan. Masukkan Calaris pada lahan jagung adalah sebagai berikut:
    1. Siapkan alat semprot yang bersih dan bekerja dengan baik. Pastikan nozzle alat semprot sesuai dengan rekomendasi produsen.
    2. Ukur dosis Calaris yang sesuai dengan luas lahan dan jenis gulma yang ingin dikendalikan. Masukkan Calaris ke dalam tangki alat semprot yang sudah berisi setengah air. Aduk rata.
    3. Tambahkan air ke dalam tangki alat semprot hingga penuh. Aduk kembali.
    4. Semprotkan Calaris secara merata pada lahan jagung dengan jarak semprot 40 - 50 cm dari tanaman. Pastikan seluruh permukaan daun gulma terkena Calaris.
    5. Bersihkan alat semprot setelah selesai menggunakan Calaris. Buang sisa larutan Calaris ke tempat yang aman dan jauh dari sumber air.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyemprotan Calaris adalah sebagai berikut:

    • Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari ketika cuaca cerah dan angin tenang.
    • Jangan menyemprotkan Calaris pada tanaman jagung yang sedang stres akibat kekeringan, banjir, hama, penyakit, atau faktor lainnya.
    • Jangan menyemprotkan Calaris pada tanaman jagung yang sudah melewati fase 4 daun atau tinggi lebih dari 20 cm.
    • Jangan mencampur Calaris dengan herbisida lain atau bahan kimia lainnya.
    • Jangan menggunakan air yang tercemar atau mengandung garam untuk menyemprotkan Calaris.

Apa saja manfaat menggunakan Calaris untuk lahan jagung?

Manfaat menggunakan Calaris untuk lahan jagung adalah sebagai berikut:

  • Mengendalikan gulma secara efektif dan selektif tanpa merusak tanaman jagung.
  • Meningkatkan hasil panen jagung dengan mengurangi persaingan antara gulma dan tanaman jagung.
  • Menghemat biaya pengendalian gulma dengan mengurangi frekuensi penyemprotan herbisida.
  • Mencegah perkembangan resistensi gulma terhadap herbisida dengan menggunakan dua bahan aktif yang berbeda mekanisme kerjanya.
  • Mempertahankan keseimbangan ekosistem dengan mengurangi penggunaan herbisida dan dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Kesimpulan

Calaris adalah herbisida selektif awal purna tumbuh yang dapat mengendalikan gulma berdaun lebar, gulma berdaun sempit, dan teki-tekian pada lahan jagung. Calaris mengandung dua bahan aktif, yaitu mesotrion dan atrazin, yang memiliki efek sinergis dan spektrum kendali yang luas. Cara penggunaan Calaris untuk lahan jagung adalah dengan menyemprotkan dosis 1.5- 2 liter Calaris per hektar ketika tinggi gulma berkisar antara 5- 10 cm atau jumlah daun tanaman jagung berkisar antara 2- 4 daun. Penyemprotan harus dilakukan dengan alat semprot yang bersih dan bekerja dengan baik, serta memperhatikan waktu, kondisi cuaca, dan kondisi tanaman jagung. Manfaat menggunakan Calaris untuk lahan jagung adalah mengendalikan gulma secara efektif dan selektif, meningkatkan hasil panen jagung, menghemat biaya pengendalian gulma, mencegah resistensi gulma, dan mempertahankan keseimbangan ekosistem.

Demikian artikel tentang cara penggunaan Calaris untuk jagung yang dapat kami sampaikan. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam mengelola lahan jagung Anda dengan lebih baik. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini.

Video Cara Penggunaan Calaris untuk Jagung