Fungsi TDS Meter Hidroponik dan Cara Menggunakannya

Fungsi TDS Meter Hidroponik dan Cara Menggunakannya - Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan larutan nutrisi yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Untuk menjamin pertumbuhan dan kesehatan tanaman hidroponik, larutan nutrisi harus memiliki konsentrasi dan pH yang sesuai. Salah satu alat yang dapat membantu mengukur konsentrasi larutan nutrisi adalah TDS meter. Artikel ini akan membahas fungsi TDS meter hidroponik dan cara menggunakannya dengan benar.

Apa itu TDS Meter?

Apa itu TDS Meter?
Apa itu TDS Meter?
bing.net webmasters.googleblog.com Mister Geko Grogol Inc

TDS meter adalah singkatan dari Total Dissolved Solids meter, yaitu alat yang berfungsi untuk mengukur total padatan atau partikel yang terlarut dalam air. TDS meter biasanya digunakan untuk menguji kualitas air minum, air kolam renang, air akuarium, dan tentu saja air hidroponik. Alat ini dapat menunjukkan seberapa banyak nutrisi yang tersedia bagi tanaman dalam larutan hidroponik.

TDS meter menggunakan satuan ppm(part per million) atau mg/L(miligram per liter) untuk menunjukkan jumlah partikel terlarut dalam air. Semakin tinggi nilai ppm atau mg/L, semakin tinggi pula konsentrasi larutan nutrisi. Namun, nilai ini tidak menunjukkan jenis atau kualitas nutrisi yang terlarut, melainkan hanya jumlahnya saja.

Mengapa TDS Meter Penting untuk Hidroponik?

Mengapa TDS Meter Penting untuk Hidroponik?
Mengapa TDS Meter Penting untuk Hidroponik?
bing.net webmasters.googleblog.com Mister Geko Grogol Inc

TDS meter penting untuk hidroponik karena dapat membantu menentukan dosis nutrisi yang tepat bagi tanaman. Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, tergantung pada fase pertumbuhannya. Jika larutan nutrisi terlalu encer, tanaman akan kekurangan nutrisi dan tumbuh lemah. Jika larutan nutrisi terlalu pekat, tanaman akan kelebihan nutrisi dan mengalami keracunan atau pembakaran akar.

Oleh karena itu, TDS meter dapat membantu mengatur konsentrasi larutan nutrisi agar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian, tanaman dapat tumbuh optimal dan menghasilkan panen yang berkualitas. Selain itu, TDS meter juga dapat membantu menghemat penggunaan nutrisi, karena tidak perlu menambahkan lebih banyak nutrisi jika larutan sudah mencapai konsentrasi yang diinginkan.

Bagaimana Cara Menggunakan TDS Meter?

Bagaimana Cara Menggunakan TDS Meter?
Bagaimana Cara Menggunakan TDS Meter?
bing.net webmasters.googleblog.com Mister Geko Grogol Inc

Cara menggunakan TDS meter cukup mudah dan praktis. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Pastikan TDS meter dalam kondisi baik dan bersih. Jika perlu, kalibrasikan alat dengan menggunakan larutan standar yang sesuai dengan spesifikasi alat.
  2. Ambil sampel air hidroponik yang ingin diukur dengan menggunakan gelas ukur atau wadah bersih.
  3. Nyalakan TDS meter dan masukkan ujung elektroda ke dalam sampel air. Pastikan ujung elektroda terendam sepenuhnya.
  4. Tunggu beberapa detik hingga angka pada layar stabil. Catat nilai ppm atau mg/L yang ditunjukkan oleh alat.
  5. Bandingkan nilai tersebut dengan tabel kisaran ppm atau mg/L yang sesuai dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman hidroponik Anda. Jika nilai terlalu rendah, tambahkan nutrisi sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jika nilai terlalu tinggi, encerkan larutan dengan menambahkan air bersih.
  6. Ulangi langkah 2-5 hingga mendapatkan nilai ppm atau mg/L yang diinginkan.
  7. Bersihkan ujung elektroda dengan kain lembab atau tissue basah dan keringkan dengan hati-hati. Matikan alat dan simpan di tempat yang aman dan kering.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Apakah TDS meter sama dengan EC meter?

Tidak, TDS meter dan EC meter adalah alat yang berbeda. EC meter adalah singkatan dari Electrical Conductivity meter, yaitu alat yang berfungsi untuk mengukur konduktivitas listrik larutan. Konduktivitas listrik larutan berhubungan dengan jumlah ion yang terlarut dalam larutan. Semakin banyak ion terlarut, semakin tinggi konduktivitas listriknya. EC meter menggunakan satuan mS/cm(milisiemens per centimeter) atau µS/cm(mikrosiemens per centimeter) untuk menunjukkan konduktivitas listrik larutan.

Bagaimana cara mengkonversi nilai TDS meter ke EC meter atau sebaliknya?

Cara mengkonversi nilai TDS meter ke EC meter atau sebaliknya tergantung pada faktor konversi yang digunakan oleh alat. Faktor konversi adalah angka yang digunakan untuk mengalikan atau membagi nilai TDS atau EC agar dapat dikonversi ke satuan yang lain. Faktor konversi bervariasi antara 0,5 hingga 0,8, tergantung pada jenis dan kualitas alat. Untuk mengetahui faktor konversi alat Anda, Anda dapat membaca manual penggunaan alat atau menghubungi produsen alat.

Setelah mengetahui faktor konversi, Anda dapat menggunakan rumus berikut untuk mengkonversi nilai TDS ke EC atau sebaliknya:

  • Nilai EC (mS/cm) = Nilai TDS (ppm) x Faktor Konversi / 1000
  • Nilai TDS (ppm) = Nilai EC (mS/cm) x 1000 / Faktor Konversi

Contoh: Jika nilai TDS adalah 1000 ppm dan faktor konversi adalah 0,7, maka nilai EC adalah:

Nilai EC(mS/cm)= 1000 ppm x 0,7/ 1000

Nilai EC(mS/cm)= 0,7 mS/cm

Berapa kisaran ppm atau mg/L yang ideal untuk tanaman hidroponik?

Kisaran ppm atau mg/L yang ideal untuk tanaman hidroponik tergantung pada jenis dan fase pertumbuhan tanaman. Secara umum, tanaman hidroponik membutuhkan konsentrasi larutan nutrisi antara 500-1500 ppm atau mg/L. Namun, ada beberapa tanaman yang membutuhkan konsentrasi lebih rendah atau lebih tinggi dari kisaran tersebut. Berikut adalah beberapa contoh kisaran ppm atau mg/L yang ideal untuk beberapa jenis tanaman hidroponik:

Jenis TanamanKisaran ppm atau mg/L
Selada600-900
Kangkung700-1000
Bayam800-1200
Sawi900-1300
Pakcoy1000-1400
Tomat1200-1800
Cabai1400-2000
Terong1600-2200
Melon1800-2400
Semangka2000-260

0

Untuk mengetahui fase pertumbuhan tanaman hidroponik, Anda dapat mengikuti panduan berikut:

  • Fase bibit: mulai dari penanaman biji hingga munculnya daun pertama.
  • Fase vegetatif: mulai dari munculnya daun pertama hingga munculnya bunga.
  • Fase generatif: mulai dari munculnya bunga hingga panen.

Kisaran ppm atau mg/L yang ideal untuk setiap fase pertumbuhan tanaman hidroponik adalah sebagai berikut:

Fase PertumbuhanKisaran ppm atau mg/L
Bibit200-400
Vegetatif800-1200
Generatif1200-1800

Kesimpulan

TDS meter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur total padatan atau partikel yang terlarut dalam air. TDS meter penting untuk hidroponik karena dapat membantu menentukan dosis nutrisi yang tepat bagi tanaman. Cara menggunakan TDS meter adalah dengan memasukkan ujung elektroda ke dalam sampel air hidroponik dan mencatat nilai ppm atau mg/L yang ditunjukkan oleh alat. Nilai tersebut harus dibandingkan dengan tabel kisaran ppm atau mg/L yang sesuai dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman hidroponik. Jika nilai terlalu rendah, tambahkan nutrisi. Jika nilai terlalu tinggi, encerkan larutan. Ulangi proses ini hingga mendapatkan nilai yang diinginkan.

Dengan menggunakan TDS meter secara rutin dan benar, Anda dapat memastikan bahwa tanaman hidroponik Anda mendapatkan nutrisi yang optimal dan tumbuh dengan sehat dan subur. Selamat mencoba!

Video Fungsi TDS Meter Hidroponik dan Cara Menggunakannya