Mengapa Bunga Hortensia Jika Ditanam di Daerah yang Berbeda-Beda

Mengapa Bunga Hortensia Jika Ditanam di Daerah yang Berbeda-Beda - Bunga hortensia adalah salah satu jenis tanaman hias yang populer di Indonesia. Bunga ini memiliki bentuk yang menarik, dengan kelopak yang berwarna-warni dan tersusun dalam bentuk bola atau payung. Bunga hortensia juga dikenal dengan nama hydrangea, bunga seribu warna, atau bunga pancawarna. Namun, apakah Anda tahu bahwa warna bunga hortensia bisa berubah-ubah tergantung pada daerah tempat tanaman ini ditanam? Bagaimana hal ini bisa terjadi? Apa yang mempengaruhi warna bunga hortensia? Dan bagaimana cara merawat tanaman ini agar tetap sehat dan indah? Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan tersebut dengan lengkap dan mendalam. Simak terus artikel ini sampai habis untuk mengetahui lebih banyak tentang bunga hortensia.

Mengapa Bunga Hortensia Jika Ditanam di Daerah yang Berbeda-Beda

Mengapa Bunga Hortensia Jika Ditanam di Daerah yang Berbeda-Beda
Mengapa Bunga Hortensia Jika Ditanam di Daerah yang Berbeda-Beda
bing.net webmasters.googleblog.com Mister Geko Grogol Inc

Warna bunga hortensia dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu derajat keasaman(pH) tanah tempat tanaman ini ditanam. Tanah yang bersifat asam memiliki pH kurang dari 7, sedangkan tanah yang bersifat basa memiliki pH lebih dari 7. Tanah yang bersifat netral memiliki pH sekitar 7. pH tanah dapat diukur dengan menggunakan alat khusus yang disebut pH meter, atau dengan menggunakan indikator warna seperti lakmus atau fenolftalein.

Derajat keasaman tanah mempengaruhi ketersediaan unsur hara, terutama aluminium, yang dapat diserap oleh akar tanaman. Aluminium adalah salah satu unsur mikro yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah sedikit, tetapi jika berlebihan dapat menyebabkan keracunan dan kerusakan pada tanaman. Aluminium juga berperan dalam mengatur warna bunga hortensia dengan cara mengikat pigmen antosianin yang ada di dalam sel-sel bunga. Antosianin adalah senyawa kimia yang memberikan warna merah, biru, ungu, atau pink pada bunga-bunga seperti mawar, anggrek, dan hortensia.

Jika tanah tempat tanaman hortensia ditanam bersifat asam(pH kurang dari 6), maka aluminium akan larut dalam air dan mudah diserap oleh akar tanaman. Aluminium yang masuk ke dalam sel-sel bunga akan mengikat antosianin dan membuat warna bunga menjadi biru atau ungu. Jika tanah tempat tanaman hortensia ditanam bersifat basa(pH lebih dari 7), maka aluminium akan tidak larut dalam air dan sulit diserap oleh akar tanaman. Aluminium yang tidak masuk ke dalam sel-sel bunga akan membuat antosianin tidak terikat dan membuat warna bunga menjadi merah muda atau pink. Jika tanah tempat tanaman hortensia ditanam bersifat netral(pH sekitar 7), maka aluminium akan larut dalam air tetapi tidak banyak diserap oleh akar tanaman. Aluminium yang sedikit masuk ke dalam sel-sel bunga akan membuat antosianin terikat sebagian dan membuat warna bunga menjadi campuran antara biru, ungu, merah muda, atau pink.

Selain derajat keasaman tanah, faktor lain yang mempengaruhi warna bunga hortensia adalah jenis varietas, genetik, iklim, cuaca, penyinaran matahari, penyiraman air, pemupukan, dan perawatan. Varietas hortensia yang berbeda memiliki kemampuan beradaptasi yang berbeda pula terhadap kondisi lingkungan. Beberapa varietas hortensia lebih sensitif terhadap perubahan pH tanah daripada varietas lainnya. Beberapa varietas hortensia juga memiliki warna bawaan yang tidak mudah berubah, seperti putih atau hijau. Genetik juga menentukan potensi warna bunga hortensia yang dapat dihasilkan oleh tanaman. Iklim, cuaca, penyinaran matahari, penyiraman air, pemupukan, dan perawatan juga berpengaruh pada kesehatan dan pertumbuhan tanaman, yang secara tidak langsung mempengaruhi warna bunga hortensia.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Bagaimana cara mengubah warna bunga hortensia?

Cara mengubah warna bunga hortensia adalah dengan mengubah pH tanah tempat tanaman ini ditanam. Jika Anda ingin membuat warna bunga menjadi biru atau ungu, Anda harus menurunkan pH tanah menjadi asam(pH kurang dari 6). Anda bisa melakukannya dengan cara menambahkan bahan-bahan yang bersifat asam ke dalam tanah, seperti cuka, garam aluminium sulfat, garam besi sulfat, atau pupuk organik yang mengandung belerang. Jika Anda ingin membuat warna bunga menjadi merah muda atau pink, Anda harus menaikkan pH tanah menjadi basa(pH lebih dari 7). Anda bisa melakukannya dengan cara menambahkan bahan-bahan yang bersifat basa ke dalam tanah, seperti kapur, garam kalsium nitrat, garam kalium nitrat, atau pupuk organik yang mengandung fosfor. Jika Anda ingin membuat warna bunga menjadi campuran antara biru, ungu, merah muda, atau pink, Anda harus menjaga pH tanah tetap netral(pH sekitar 7). Anda bisa melakukannya dengan cara tidak menambahkan bahan-bahan yang bersifat asam atau basa ke dalam tanah, atau dengan menggunakan pupuk organik yang seimbang.

Apakah semua jenis hortensia bisa berubah warna?

Tidak semua jenis hortensia bisa berubah warna. Hanya jenis hortensia makrofila(Hydrangea macrophylla) yang memiliki kemampuan untuk berubah warna tergantung pada pH tanah. Jenis hortensia makrofila ini memiliki dua bentuk bunga, yaitu mophead dan lacecap. Bunga mophead memiliki bentuk bola atau payung yang padat dan besar, sedangkan bunga lacecap memiliki bentuk payung yang rata dan tipis dengan bunga-bunga kecil di tengahnya. Jenis hortensia lainnya seperti hortensia arborescens(Hydrangea arborescens), hortensia paniculata(Hydrangea paniculata), hortensia quercifolia(Hydrangea quercifolia), dan hortensia anomala(Hydrangea anomala) tidak bisa berubah warna karena tidak dipengaruhi oleh pH tanah. Jenis-jenis hortensia ini memiliki warna bawaan yang tetap, seperti putih, hijau, merah tua, atau kuning.

Bagaimana cara merawat tanaman hortensia?

Cara merawat tanaman hortensia adalah sebagai berikut: Pilih lokasi yang sesuai untuk menanam hortensia. Hortensia menyukai tempat yang teduh atau setengah teduh, dengan tanah yang subur dan lembab. Hindari tempat yang terlalu panas atau terlalu dingin. Siapkan media tanam yang baik untuk hortensia. Media tanam harus memiliki drainase yang baik agar air tidak menggenang di akar. Media tanam juga harus memiliki pH yang sesuai dengan warna bunga yang diinginkan. Anda bisa menggunakan... Anda bisa menggunakan tanah, pasir, kompos, sekam, atau arang sekam sebagai media tanam. Anda juga bisa menambahkan bahan-bahan yang bersifat asam atau basa sesuai dengan warna bunga yang diinginkan. Siram tanaman hortensia secara rutin dan cukup. Hortensia membutuhkan air yang banyak untuk tumbuh dan berbunga. Siram tanaman hortensia setiap hari atau setiap dua hari, tergantung pada kondisi cuaca dan kelembaban tanah. Jangan biarkan tanah menjadi kering atau basah berlebihan. Gunakan air yang bersih dan tidak mengandung klorin atau garam. Pupuk tanaman hortensia secara teratur dan tepat. Hortensia membutuhkan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur hara lainnya untuk tumbuh dan berbunga. Pupuk tanaman hortensia setiap bulan atau setiap dua bulan, tergantung pada jenis pupuk yang digunakan. Anda bisa menggunakan pupuk organik seperti kotoran ayam, kotoran sapi, atau kompos, atau pupuk anorganik seperti NPK, urea, atau TSP. Jangan beri pupuk terlalu banyak atau terlalu sedikit. Ikuti petunjuk penggunaan pupuk yang ada di kemasan. Pangkas tanaman hortensia secara berkala dan hati-hati. Pangkas tanaman hortensia untuk menjaga bentuk dan ukuran tanaman, serta untuk merangsang pertumbuhan dan pembungaan. Pangkas tanaman hortensia setelah bunga layu atau sebelum musim semi tiba. Gunakan gunting pangkas yang tajam dan bersih. Pangkas cabang-cabang yang mati, rusak, atau sakit. Pangkas cabang-cabang yang terlalu panjang atau terlalu rapat. Jangan pangkas cabang-cabang yang memiliki tunas bunga. Perlindungan tanaman hortensia dari hama dan penyakit. Hortensia rentan terhadap serangan hama dan penyakit seperti kutu daun, ulat, jamur, virus, bakteri, atau nematoda. Lindungi tanaman hortensia dari hama dan penyakit dengan cara mencegah dan mengendalikan. Mencegah hama dan penyakit dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, memilih varietas yang tahan, dan melakukan rotasi tanaman. Mengendalikan hama dan penyakit dengan cara menggunakan pestisida alami seperti sabun cuci piring, cuka, bawang putih, cabe, jahe, kunyit, atau daun sirih, atau menggunakan pestisida kimia seperti insektisida, fungisida, bakterisida, atau nematicida. Gunakan pestisida sesuai dengan dosis dan cara yang benar.

Video Mengapa Bunga Hortensia Jika Ditanam di Daerah yang Berbeda-Beda